ekoregion indonesia

 

Potensi laut Indonesia tersebar dalam 18 ekoregion sebagai berikut.

 

1.      ekoregion samudra hindia sebelah barat sumatera. Terdapat empat cekungan sedimen dengan potensi migas, dua diantaranya terbukti tetapi belom berproduksi. Ekoregion ini memiliki keragaman habitat yang tinggi. Ada habitat hiu mulut lebar, duyung, penyu hijau, penyu belimbing, dan buaya muara. Ekorigion ini juga memiliki potensi perikanan, seperti udang, kakap merah, tuna, kerapu, kurisi, swanggi, bloso, dan cakalang. Di Ekoregion ini terdapat wisata bahari di pulau weh, pulau simeule, pulau nias, dan pulau Mentawai. Ecoregion ini juga memiliki sumber migas di pantai timur aceh.

Gambar tambang lepas pantai timur aceh.

 

Gambar : Pantai pulau nias

 

2.       Ekoregion samudra hindia sebelah selatan jawa. Di Ekoregion ini terdapat dua cekungan sedimen dengan potensi migas. Ekoregion ini memiliki hayati seperti terumbu karang, mangrove, dan penyu. Perikanan yang beragam jenis seperti tuna, cakalang, cumi-cumi, lemuru, udang, albakora, layur dan kerapu. Di  ini terdapat air laut dalam (deep sea water), yakni di pelabuhan ratu. Air laut dalamnya memiliki kedalam 200 meter lebih yang tidak dapat ditembus cahaya mahari.

Gambar pantai parang tritis

Gambar deep sea water

Gambar ‘ Pantai pangandaran

 

3.      Ekoregion selat malaka memliki keragaman hayati antara lain mangrove, burung – burung laut, dan padang lamun. Ekoregion ini memiliki potensi migas dan sebagai jalur pelayaran internasional. Potensi perikanan ditempat ini terdapat jenis ikan kakap banyar, kurau, udang, gulamah, kambung, kurisi, dan cakalang. Wisata bahasi di Ekoregion ini antara lain pulau bintan.

ikan kakap banyar

 

Kapal kargo di selat malaka

 

Pulau bintan

 

4.      Ekoregion laut natuna terdapat tiga cekungan sedimen dengan potensi migas dan satu cekungan sudah berproduksi. Ekoregion ini sangat kaya akan potensi ikan yakni tuna, udang, kuaru, manyur, layang dan cumi – cumi. Keragaman hayatinya seperti penyu sisik, penyu hijau, ikan pari listrik, dan terumbu karang.

Komoditas unggulan natuna

 

Penyu hijau kepulauan natuna

 

5.      Ekoregion selat karimata terdapat dua cekungan sedimen dengan potensi migas dengan satu cekungan sudah berproduksi. Ekoregion ini memiliki hutan mangrove yang relative baik kondisinya dan tempat peneluran penyu di pulau tambelan. Ekoregion ini memliki potensi tambang timah dan wisata bahari. Tambang timah antara lain di pulau Bangka dan pulau Belitung.

Pulau tambelan

Mangrove di pesisir timur sumatra

6.      Ekoregion laut jawa terdapat tujuh cekungan sedimen dengan potensi migas dengan lima cekungan sudah berproduksi. Ekoregion ini memiliki ekosistem mangrove, lamum, terumbu karang, dan spesies langka hiu air tawar. Ekoregion ini memiliki potensi perikanan berupa udang, kerapu, kakap merah, banyar, kembung, ikan terbang, layang bloso, kerapu, kuniran, kurisi, dan swanggi.

Offshore pertamina di utara jawa

 

Karimun jawa

 

7.      Ekoregion laut Sulawesi terdapat tiga cekungan sedimen berpontesi migas, dengan satu cekungan sudah berproduksi. Terdapat keanekaragaman antara lain karang dan penyu hijau terbesar di Asia Tenggara dan terdapat ikan purba coelacanth. Laut ini meliki potensi perikanan yang besar berupa tuna, cakalang, madidihang, manyung kakap, kerapu, kuwe, dan layang.

Ikan purba coelacanth

 

8.      Ekoregion selat makassar terdapat empat cekungan sedimen dengan potensi migas, dengan satu cekungan sudah berproduksi. Keanekaragaman di selat makassar berupa terumbu karang spermode dan kapoposang, ikan terbang dan mangrove di bagian timur kaimantan. Makassar juga memiliki potensi perikanan seperti udang, ikan terbang, tuna, kakap merah, cakalang, dan kerapu. Selat makassar juga memiliki wisata bahari seperti di tekabonerate serta air mineral laut dalam di makssar.

Terumbu karan spermonde

 

Pulau Takabonerate

9.      Ekoregion perairan bali dan nusa tenggara ini meliki enam cekungan sedimen dengan potensi migas. Di tempat ini terdapat beberapa pintu keluar bagi arus lintas Indonesia (arlindo), seperti selat Lombok, selat ombai, dan terusan timor. Di Ekoregion ini terdapat terumbu karang tinggi, mangrove, taman nasional, dan kawasan konservasi perairan terluas. Laut timordan selat – selat di sekitarnya merupakan koridor migrasi utama mamalia besar, seperti paus bongkok, paus sirip, paus sei, dan paus sperma dari samudra pasifik ke samudra hindia.

Paus bongkok

Labuan bajo

 

10.  Ekoregion teluk tomini di antara sulwesi utara dan Sulawesi tengah. Di bagian tengah teluk, ada aktivitas hidrotermal bawah laut. Teluk ini memiliki biodiversitas endimik dan potensi pemijahan ikan sidat. Teluk ini memiliki potensi perikanan seperti udang, tuna, kerapu, kakap merah, dan ikan terbang. Selain itu tempat ini juga memiliki wisata bahari di pulau Togean.

Pulau Togean

11.  Ekoregion laut Halmahera terdapat lima cekungan sedimen dengan potensi migas, Ekoregion ini memiliki keanekaragaman hayati dan biodiversitas endemik. Potensi perikananya berupa ikan tuna sirip biru, cakalang, udang, kakap merah, layang, dan madidihang. Laut Halmahera juga memiliki potensi migas di Halmahera timur, pertambangan nikel di pulau – pulau kecil dan potensi energi terbarukan, yakni selat talibo dan manguale.

Teluk Kao

 

12.  Ekoregion laut banda sebelah timur Sulawesi terdapat lima cekungan sedimen berpotensi migas. Tempat ini memiliki keanekaragaman dan biodiversitas endemic berupa banggai cardinalfish dan terumbu karang. Laut ini juga memiliki potensi periakan seperti tuna, layang madidihang, cumi – cumi dan cakalang.

Banggai cardinalfish

 

13.  Ekoregion laut banda di sebalah selatan pulau Sulawesi dan teluk bone, tempat ini terdapat empat cekungan sedimen berpotensi migas. Keanekaragaman hayati Ekoregion ini adalah yang paling tinggi di dunia. Contohnya terumbu karang wakatobi dan takabonerate menjadi salah satu tempat pariwisata. Potensi perikanan tempat ini berupa tuna, cumi - cumi, madidihang dan cakalang.

Kepulauan waktobi

 

14.  Ekoregion laut seram dan teluk bintuni terdapat empat cekungan sedimen dengan potensi migas , memiliki potensi terumbu karang yang tinggi di laut seram, kepulauan rajaampat, fak – fak, dan kaimana. Terdapat juga ekosistem mangrove di wilayah teluk bintuni. Potensi perikanan yang ada berupa kakap merah, kerapu, tuna, udang, ikan terbang, madidihang, dan cakalang.

Teluk bintuni

Hiu berjalan (Helmiscyllium sp)

 

15.  Ekoregion laut banda memiliki tiga cekungan sedimen berpotensi migas. Laut banda merupkan laut dalam dan air yang jernih, yang tidak terdapat di lait tempat di Indonesia. Laut banda merupakan habitat terumbu karang yang unik. Pulau – pulau karang kecil di busur banda luar dan busur banda besar merupakan karakteristik habitat di Ekoregion ini. Laut banda memiliki potensi perikanan yakni madidihang, cakalang, cumi – cumi, dan tuna.

Laut Banda

 

16.  Ekoregion samudra pasifik sebelah utara papua yang memiliki dua cekungan sedimen berpotensi migas. Wilayah ini menjadi lokasi peneluran utama dan terbesar untuk spesies penyu belimbing di dunia. Di wilayah ini ada enam kima dari delapan jenis kima di dunia. Kima merupakan genus kerang – kerangan berukuran besar penghuni perairan laut hangat. Wilayah ekoregion ini juga memiliki potensi perikanan seperti udang madidihang dan tuna.

Kima

Tuna mata besar

 

17.  Ekoregion di teluk cendrawasih memiliki dua cetasean yakni kelompok mamalia laut, seperti paus dan lumba – lumba. Ada juga habitat hiu paus sebagai spesie endimik. Teluk cendrawasih merupakan wisata bahasi dan memiliki potensi perikanan seperti madidihang, tuna, udang, dan cakalang.

Hiu paus

Teluk cendrawasih

 

18.  Ekoregion laut arafuru yang memiliki tiga cekungan akimeugah, cekungan sahul, cekungan arafuru. Di wilayah terdapat hutan mangrove terluas di papua selatan, buaya muara, cetasean, dan populasi dugong. Laut ini juga memiliki potensi perikanan berupa tuna, cakalang, swanggi, bloso, gulamah, kakap merah, ikan lidah dan udang. Dan juga sebagai tempat budidaya mutiara.

Padang lamun laut arafuru

Mutiara

 

Komentar

Postingan Populer